Minggu, 08 Juli 2012

Perancangan dan Pengembangan Produk - Tongkat Berpengukur Tekaan Darah


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Penyandang cacat adalah mereka yang memiliki cacat tubuh atau kekurangan fisik. Hal ini dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat, yang dimaksud penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan baginya untuk melakukan kegiatan secara layaknya, yang terdiri dari penyandang cacat fisik, cacat mental, cacat ganda. Keadaan ini dapat terjadi sejak lahir atau juga dapat terjadi karena peristiwa seperti kecelakaan atau terserang penyakit yang berakibat lumpuhnya anggota badan tertentu.
Kekurangan fisik ini sangatlah mengganggu. Akibat kekurangan fisik ini, seorang penyandang cacat menjadi kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, dimana hal itu bukanlah sesuatu yang sulit bagi nondifable (bukan penyandang cacat). Sehingga dapat dikatakan bila penyandang cacat ini berada dalam keterbatasan karena untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari saja mereka memerlukan bantuan orang lain.
Keadaan penyandang cacat yang cenderung bergantung pada orang lain tersebut membuat mereka dipandang lebih rendah oleh orang lain. Dalam dunia pekerjaan misalnya, apabila terdapat penyandang cacat yang melamar pekerjaan sering kali mereka tidak dipandang, disisihkan, dan tak jarang mereka dianggap petugas sosial yang datang untuk meminta sumbangan. Penyandang cacat selalu dianggap negatif. Bahkan kelurga penyandang cacat juga memiliki pandangan negatif  terhadap mereka.
Dalam era sekarang, para perancang sering menyumbangkan ide – ide mereka dalam dunia kedokteran, terutama untuk penyandang cacat. Hal ini sedikit demi sedikit membantu para penyandang cacat dalam melakukan aktivitas sehari – hari walaupun tidak seleluasa nondifable. Tetapi setidaknya mereka bisa melakukan apapun walaupun mereka cacat.
Dalam kesempatan ini, kami akan merancang alat bantu untuk penyandang cacat fisik. Alat yang kami buat ini ditunjukkan untuk penyandang cacat fisik stroke, dimana yang kami lihat bahwa keterbatasan penyandang cacat stroke ini sangatlah sulit dalam melakukan aktifitas. Kami akan memodifikasi fungsional dari tongkat yang biasa cenderung untuk penderita cacat kaki dan mata menjadi tongkat yang mampu menjadi penuntun penderita stroke. Tongkat ini di design untuk orang-orang penderita stroke ringan yang tubuhnya mati sebelah dan kesulitan dalam berjalan serta dilengkapi sebuah per untuk memudahkan para penderita dalam menaiki tangga atau berda di daerah tanjakan. Per tersebut dilengkapi dengan tombol on off agar per digunakan saat perlu saja.
1.2  Tujuan
Tujuan kami merancang produk ini antara lain:
1.      Merancang sebuah tongkat yang didesign khusus untuk penderita stroke dengan tujuan untuk memudahkan para penyandang stroke melakukan aktifitas seperti berjalan-jalan tanpa melibatkan pihak lain.
2.      Menciptakan tongkat yang ergonomis, dimana bertujuan untuk memaksimalkan hasil kerja  serta memberikan kenyamanan kepada konsumen.
3.      Meningkatkan daya saing di bidang perindustian.
4.      Melakukan pengembangan dari produk yang sudah ada.

1.3  Batasan Masalah
Dalam proyek perancangan ini, terdapat beberapa batasan masalah, diantaranya :
1.      Tongkat dalam perancangan ini adalah tongkat yang didesain khusus untuk penderita stroke ringan.
2.      Tongkat ini dirancang khusus untuk daerah yang cenderung rata.












BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori
Produk merupakan suatu objek yang dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang susah untuk dipuaskan dan selalu menginginkan lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu tidak ada satupun produk yang dapat dikatakan sebagai suatu produk yang sempurna. Kemajuan dan perkembangan teknologi menuntut agar produsen dapat membuat produk yang memiliki sifat “lebih” (lebih baik, lebih kuat, lebih modern, lebih mudah, dan lain sebagainya) sesuai dengan kebutuhan konsumen yang menjadi lebih banyak. Pada intinya, perancangan dan pengembangan produk ini berisi metode-metode yang bertujuan untuk mengembangkan dan merancang produk agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan melibatkan fungsi-fungsi pemasaran, desain perancangan, dan manufaktur (Ulrich & Eppinger, 2001).
Dari sudut pandang suatu perusahaan yang melihat keuntungan (laba) sebagai faktor penting, pengembangan produk dikatakan berhasil dan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba. Namun seringkali hanya dengan melihat faktor laba saja tidaklah cukup untuk dijadikan penilaian yang tepat dan langsung. Berikut ini adalah lima dimensi spesifik yang biasa digunakan untuk menilai usaha pengembangan produk, yaitu:
1.  Kualitas produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari usaha pengembangan produk? Apakah produk tersebut dapat memuaskan kebutuhan konsumen? Apakah produk tersebut kuat? Kualitas produk menjadi pengaruh yang cukup kuat dalam pasar serta menjadi faktor yang menentukan harga yang ingin dibayar konsumen untuk produk yang dibuat.

2. Biaya produk
Biaya yang dimaksud adalah biaya yang digunakan untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit produk. Biaya produk ini menentukan besar laba yang dihasilkan.

3. Waktu pengembangan produk
Seberapa cepat waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengembangan produk? Waktu pengembangan menentukan kemampuan berkompetisi, tanggapan akan perubahan teknologi, dan kecepatan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha pengembangan produk.

4.  Biaya pengembangan
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan produk? Biaya pengembangan merupakan bagian penting yang berhubungan dengan laba.

5.  Kemampuan pengembangan
Apakah pengembang memiliki kemampuan yang lebih baik untuk mengembangkan produk di masa depan dengan berbekal pengalaman sekarang ini? Kemampuan pengembangan merupakan modal yang dapat digunakan untuk mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis di masa yang akan datang.

Cara kerja yang baik pada kelima dimensi di atas akan dapat mendorong kesuksesan ekonomi pada pengembangan produk (Ulrich & Eppinger, 2001). Pengembangan produk merupakan kegiatan yang membutuhkan bantuan kontribusi dari semua fungsi yang ada, namun berikut ini merupakan tiga fungsi yang paling penting bagi usaha pengembangan produk, yaitu:
  • Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah sebagai jembatan interaksi yang menghubungkan antara produsen dan konsumen. Peranan lain pemasaran antara lain adalah mengidentifikasi peluang produk, mendefinisikan segmen pasar, dan mengidentifikasi kebutuhan konsumen. Bagian pemasaran juga secara khusus menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
  • Perancangan (desain)
Fungsi desain perancangan (desain) memiliki peran penting untuk mendefinisikan bentuk fisik produk agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.



  • Manufaktur
Fungsi manufaktur yang utama adalah bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem produksi pada proses produksi suatu produk.
           
Dalam kesempatan ini, kami akan merancang alat bantu untuk penyandang cacat fisik. Alat yang kami buat ini ditunjukkan untuk penyandang cacat fisik stroke, dimana yang kami lihat bahwa keterbatasan penyandang cacat stroke ini sangatlah sulit dalam melakukan aktifitas. Kami akan memodifikasi fungsional dari tongkat yang biasa cenderung untuk penderita cacat kaki dan mata menjadi tongkat yang mampu menjadi penuntun penderita stroke.
Keadaan penyandang cacat yang cenderung bergantung pada orang lain tersebut membuat mereka dipandang lebih rendah oleh orang lain. Dalam dunia pekerjaan misalnya, apabila terdapat penyandang cacat yang melamar pekerjaan sering kali mereka tidak dipandang, disisihkan, dan tak jarang mereka dianggap petugas sosial yang datang untuk meminta sumbangan. Penyandang cacat selalu dianggap negatif. Bahkan kelurga penyandang cacat juga memiliki pandangan negatif  terhadap mereka.
2.2 Bench Mark
Untuk membuat produk kami ini, kami meninjau dari Bench Mark yang sudah ada.  Kami membandingkan antara produk kami dengan yang lainnya.
a.       Produk pertama adalah tongkat kayu regular yang terdapat dipasaran.
Description: 1970357_tk2.jpg
Gambar 1. Tongkat kayu
Adalah penggunaan multi fungsi mulai dari alat bantu jalan orang yang sudah berumur sampai orang yang memiliki masalah pada kaki, jenis ini sangat umum namun memiliki beberapa kekurangan diantaranya kurang stabilnya pada pegangan dikarenakan bertumpu pada genggaman yang harus kuat dan ketahanannya agak kurang karena terbuat dari kayu.
b.      Produk kedua adalah tongkat penuntun dan penunjang yang terbuat dari aluminium.
Description: Image_8524.jpg
Gambar 2. Tongkat Aluminium
Memiliki kelebihan dari sisi fungsi karena prinsip kerjanya mampu menopang tubuh, namun disisi lain penggunaannya yang cukup sulit dikarenakan harus memiliki kondisi tubuh bagian atas yang prima, karena harus berjuang untuk mengangkat tubuh dahulu hingga posisi tongkat tepat menopang bagian ketiak sehingga kurang praktis.
c.       Produk yang ketiga adalah penopang yang berbentuk piramida berkaki empat.
Description: Quad-Cane-with-Pyramid-Base-Ortho-handle-Images.jpg
Gambar 3. Tongkat Piramida
Adapun produk yang ketiga ini memiliki kepraktisan yang cukup baik, namun sayangnya cenderung berat dan kurang stabil disegala medan, dikarenakan kakinya yang banyak memang membantu jika pada posisi permukaan yang rata namun jika tidak pada posisi yang rata maka si penderita akan mengalami kesulitan.





BAB 3
ISI

3.1 Identifikasi Kebutuhan
Maksud dari dilakukannya kegiatan identifikasi kebutuhan dari pelanggan atau pengguna antara lain adalah :
1.      Untuk meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan pelanggan
2.      Menggali dan mengungkapkan kebutuhan pengguna yang implicit/tersembunyi maupun yang tidak terucapkan.
3.      Untuk dijadikan basis penyusunan spesifikasi awal produk.
4.      Memudahkan pembuatan arsip bagi pengembangan produk selanjutnya.
5.      Menyatukan persepsi para anggota tim pengembang tentang kebutuhan pengguna.

Ada lima tahapan dalam proses identifikasi kebutuhan pengguna.Kelima tahapan tersebut adalah :
1.      Penentuan Pengguna utama/kunci
2.      Pengumpulan data mentah dari pengguna
3.      Interpretasi data mentah menjadi kebutuhan pengguna
4.      Pengorganisasian kebutuhan pengguna
5.      Penetapan derajat kepentingan relatif untuk setiap kebutuhan













Berikut ini adalah tabel matriks kebutuhan berdasarkan hasil dari kuisioner
Tabel 3.1 Matriks kebutuhan
No
Kebutuhan
Jumlah Responden
Total Nilai
Tingkat Kepentingan
N1
N2
N3
N4
N5
1.
Warna
5
8
20
17

149
CP
2.
Kekuatan

1
3
18
28
223
SP
3.
Kenyamanan


12
20
18
206
P
4.
Harga


6
15
26
214
SP
5.
Fungsional


6
13
37
237
SP
6.
Proses Penyimpanan


10
24
16
206
P
7.
Berat Produk

2
9
24
15
202
P
8.
Bahan Material

5
19
26

171
CP
9.
Keawetan
2
2
4
17
25
211
P

Nilai tingkat kepentingan yang sudah didapat, selanjutnya diurutkan dari tingkat kepentingan tertinggi hingga yang terendah.

Tabel 3.2 Perangkingan tingkat kepentingan
Ranking
Kebutuhan
Tingkat Kepentingan
1
Fungsional
SP
2
Kekuatan
SP
3
Harga
SP
4
Keawetan
P
5
Kenyamanan
P
6
Proses Penyimpanan
P
7
Berat Produk
P
8
Bahan Material
CP
9
Warna
CP
Keterangan :    SP        = Sangat Penting
                        P          = Penting
                        CP       = Cukup Penting

3.2 Pernyataan Misi Produk
    Tabel 3.3 Misi pengembangan produk
NO
Deskripsi
Keterangan
1
Deskripsi Produk
Tongkat ini berfungsi untuk mengukur tekanan darah jika seseorang menempelkan tangannya ke penahan tongkat. Hanya ditunjukkan pada penderita stroke ringan.
2
Sasaran Bisnis Kunci
Produk diluncurkan pada April 2012.
Memperoleh pangsa pasar 20% pada tahun 2014.
3
Pasar Utama
Orang yang Terkena Stroke Ringan
4
Pasar Sekunder
Apotek
5
Asumsi - Asumsi
Menggunakan sensor .
Menggunakan pengikat agar tangan tidak terlepas saat memegang.
6
Pihak yang Terkait
Pengguna
Distributor
Tenaga Pemasaran
Bagian Produksi
Departemen Kesehatan

3.3 Spesifikasi Produk
Langkah-langkah dalam membuat spesifikasi produk Tongkat berpengukur tekanan darah :
1.      Membuat Target Spesifikasi
  1. Menyiapkan daftar matrik, gunakan matrik kebutuhan pelanggan
  2. Mengumpulkan informasi tentang pesaing
  3. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai
  4. Merefleksikan hasil dan proses


Tabel 3.4 Spesifikasi Produk
No
Komponen
Jumlah
Bahan
Proses Manufaktur
1
Pipa
1½ inch
Stainless Steel
Menggunakan MIG, Las busur listrik
2
Alat ukur tekanan darah
1
Stainless Steel
Las dan Bubut
3
Tongkat
1
Stainless Steel
Las MIG
4
Sensor
1
Polimer
Injection Molding

3.4 Konsep Produk
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, kinerja dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus menyempurnakannya.

           Description: konsep.png                        Description: IMG_2148.JPG
                    Gambar 4. Konsep I                                         Gambar 5. Konsep II
Konsep I : menggunakan sensor MPX5050DP
Konsep II : menggunakan sensor MPX5050DP dan menggunakan pegas untuk mengatur genjotan pada saat menaiki tangga.





3.5 Pemilihan Konsep Produk
      Kriteria perbandingan Tongkat Berpengukur Tekanan Darah dapat disusun sebagai berikut :
1.      Keakuratan data        :  Diinginkan perancangan tongkat berpengukur tekanan darah yang memberi keakuratan data.
2.      Daya tahan alat           :  Daya tahan dari tongkat berpengukur tekanan darah ini mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.
3.      Pengoperasian             :  Diinginkan dalam perncangan ini dihasilkan produk yang pengoperasiannya mudah.
4.      Harga                           :  Diharapkan dalam pembuatan produk ini tidak memakan biaya yang banyak, sehingga harga sangat murah.
5.      Estetika/desain            :  Estetika desain dari produk ini diharapkan mampu menyesuaikan dengan keinginan konsumen.
6.      Fungsi                          :  Diharapkan fungsi dari alat ini dapat bekerja dengan baik sesuai kebutuhan.
7.      Perakitan                     :  Diharapkan perancangan dari produk ini dihasilkan produk yang mudah merakit dalam penggunaannya.
8.      Ringan                         :  Diharapkan dari perancangan produk ini dihasilkan produk dengan berat yang ringan, agar dalam penggunaannya sendiri mudah dibawa.
9.      Perawatan                   :  Dalam pembuatan tongkat berpengukur tekanan darah ini diharapkan mudah dalam hal perawatannya.
10.  Kualitas                       :  Diharapkan kualitas dari produk yang telah dirancang mampu bersaing dengan produk yang ada di pasaran.











Tabel 3.5 Seleksi Pemilihan Konsep
No
Kriteria
Konsep  1
Konsep 2
1
Keakuratan data
3
1
2
Daya tahan alat
2
2
3
Pengoperasian
3
1
4
Harga
4
0
5
Estetika / Desain
2
2
6
Fungsi
1
3
7
Perakitan
3
1
8
Ringan
3
1
9
Perawatan
1
3
10
kualaitas
2
2


24
16

3.6 Desain Detail
Gambar 6. Prototype digital (dalam satuan mm)
Keterangan :      
1.      Penahan tangan
2.      Pengikat tangan disertai tampilan digital sensor
3.      Batang tongkat

3.7 Pemilihan Bahan dan Proses
1.        Seleksi Terhadap Seluruh Material
Berdasarkan sifat, material yang dipilih material dari bahan metal (engineering alloy). Karena material ini dinilai paling cocok untuk material rangka berdasarkan batasan-batasan fungsional rangka. Batasan alloy yang dipilih adalah salah satu dari allumunium alloy, steel alloy , titanium alloy, serta magnesium alloy .

Tabel 3.6 Rangking Seleksi Material Terpenting
Sifat
Ranking
Kuat / memiliki tensile strength yang tinggi
1
Memiliki tingkat kelelahan yang tinggi
2
Mampu permesinan yang baik
3
Tahan terhadap korosi
4

a.      Berdasarkan Tensile Strength Tertinggi
Material pembentuk rangka harus memiliki tensile strength yang tinggi.
Tabel 3.7 Rangking Tensile Strength Tertinggi
Nama Alloy
Ranking
Steel Alloy
1
Al Alloy
2
Ti Alloy
3
Mg Alloy
4

b.      Berdasarkan Tahan Terhadap Kelelahan (Fatigue)
Material pembentuk rangka harus memiliki beban fatigue yang tinggi karena mengalami beban secara berulang dan gaya – gaya yang ditimbulkan terhadap rangka.
Tabel 3.8 Rangking Tahan Terhadap Kelelahan (Fatigue)
Nama Alloy
Ranking
Steel Alloy
1
Ti alloy
2
Mg Alloy
3
Al Alloy
4
c.       Berdasarkan Mampu Permesinan
Material pembentuk rangka harus memiliki mampu permesinan yang baik agar mampu dirangkai dengan komponen lainnya.
        Tabel 3.9 Rangking Mampu Permesinan
Nama Alloy
Ranking
Steel Alloy
1
Al Alloy
2
Mg Alloy
3
Ti alloy
4

d.      Berdasarkan Tahan Terhadap Korosi
Material yang dipilih harus tahan terhadap korosi karena penggunaannya di lingkungan terbuka yang rentan terhadap korosi.
Tabel 3.10 Rangking Tahan Terhadap Korosi
Nama Alloy
Ranking
Steel Alloy
1
Ti alloy
2
Mg Alloy
3
Al Alloy
4






e.       Evaluasi Hasil Pemilihan
Berdasarkan keempat tebel kriteria diatas, maka steel alloy paling cocok sebagai material pembentuk rangka. Berikut merupakan pengkodean yang ada pada stell alloy.


3.11 Tabel Pengkodean Steel Alloy
AISI/SAE
Designation
UNS
Designation
Composition Ranges
(wt% of AlloyingElements in Addition to C)b
    Ni                  Cr              Mo             Other
10xx, Plain carbon
G10xx0




11xx, Free machining
G11xx0



0.08-0.33S
12xx, Free machining
G2xx0



0.10-0.35S





0.04-0.12P
13xx
G13xx0



1.60-1.90Mn
40xx
G40xx0


0.20-0.30

41xx
G41xx0

0.80-1.10
0.15-0.25

43xx
G43xx0
1.65-2.00
0.40-0.90
0.20-0.30

46xx
G46xx0
0.70-2.00

0.15-0.30

48xx
G48xx0
3.25-3.75

0.20-0.30

51xx
G51xx0

0.70-1.10


61xx
G61xx0

0.50-1.10

0.10-0.15V
86xx
G86xx0
0.40-0.70
0.40-0.60
0.15-0.25

92xx
G92xx0



1.80-2.20Si

Berdasarkan seri – seri yang ada, dipilih seri 51xx yaitu perpaduan antara kromium dan karbon atau sering kita sebut sebagai stainlees steel. Hal ini dikarenakan Stainless Steel (SS) adalah paduan besi dengan minimal 12 % kromium. Komposisi ini membentuk protective layer (lapisan pelindung anti korosi) yang merupakan hasil oksidasi oksigen terhadap krom yang terjadi secara spontan. Meskipun seluruh kategori SS didasarkan pada kandungan krom (Cr), namun unsur paduan lainnya ditambahkan untuk memperbaiki sifat-sifat SS sesuai aplikasi-nya. Kategori SS tidak halnya seperti baja lain yang didasarkan pada persentase karbon tetapi didasarkan pada struktur metalurginya. Lima golongan utama SS adalah Austenitic, Ferritic, Martensitic, Duplex dan Precipitation Hardening SS.






 Tabel 3.12 Perbandingan Sifat Mekanik Berbagai Jenis Stainless Steel
Jenis Stainless Steel
Respon Magnet
Ketahanan Korosi
Metode Hardening
Keliatan
Ketahanan Tempratur Tinggi
Ketahanan Tempratur Rendah
Kemampuan Welding
Austenitic
Tidak
Sedang
Cold Work
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Sangat Tinggi
Duplex
Ya
Sedang
Tidak Ada
Sedang
Rendah
Sedang
Tinggi
Ferritic
Ya
Sedang
Tidak Ada
Sedang
Tinggi
Rendah
Rendah
Martensitic
Ya
Sedang
Q & T
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah

Disini kita akan memilih Austenitic Stainless Steel, karena Austenitic SS mengandung sedikitnya 16% Chrom dan 6% Nickel (grade standar untuk 304), sampai ke grade Super Autenitic SS seperti 904L (dengan kadar Chrom dan Nickel lebih tinggi serta unsur tambahan Mo sampai 6%). Molybdenum (Mo), Titanium (Ti) atau Copper (Co) berfungsi untuk meningkatkan ketahanan terhadap temperatur serta korosi. Austenitic cocok juga untuk aplikasi temperature rendah disebabkan unsur Nickel membuat SS tidak menjadi rapuh pada temperatur rendah.

2.   Proses Manufaktur
Proses yang akan kita gunakan dalam pembuatan tongkat adalah menggunakan las MIG. Dimana ada sebatang pipa 1½ inch sepanjang 700 mm, dan di las menggunakan las MIG stainless, kemudian disambung dengan sebuah pipa stainless dengan diameter 1 inch yang digunakan sebagai pegangan tangan pada saat berjalan dan terdapat sandaran dengan plat 20cmx10cm di las di bagian belakang pipa 1½ inch yang digunakan sebagai penyangga lengan saat tongkat digunakan. Setelah perakitan selesai maka dari keseluruhan di champer agar sudut-sudut yang tajam tidak ada/menjadi halus.

Kelebihan Las MIG ( Metal Inert Gas ) :
a.       Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat
b.      Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding positif
c.       Tidak menghasilkan slag atau terak,layaknya terjadi pada las SMAW
d.      Memiliki angka deposisi (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan SMAW
e.       Membutuhkan kemampuan operator yang baik
f.       Proses pengelasan MIG ( metal inert gas )sangat cocok untuk pekerjaan
Konstruksi

3.8  Prototype  dan Assembly Digital
      Prototype merupakan alat yang digunakan untuk mensimulasikan beberapa atau tidak semua fitur dari sistem yang akan dibuat. Terdapat 3 pendekatan utama prototyping, yaitu:
1.   Throw-away
Prototype dibuat dan dites. Pengalaman yang diperoleh dari pembuatan prototype  digunakan untuk membuat produk akhir (final), kemudian prototype tersebut dibuang (tak dipakai).
2.   Incremental
Produk finalnya dibuat sebagai komponen-komponen yang terpisah. Desain produk finalnya secara keseluruhan haya ada satu tetapi dibagi dalam komonen-komponen lebih kecil yang terpisah (independent).
3.   Evolutionary
Pada metode ini, prototipenya tidak dibuang tetapi digunakan untuk iterasi desain   berikutnya. Dalam hal ini, sistem atau produk yang sebenarnya dipandang sebagai evolusi dari versi awal yang sangat terbatas menuju produk final atau produk akhir.

Berikut ini adalah prototype dari produk Tongkat berpengukur tekanan darah.

           Description: C:\Users\Indosat\AppData\Local\Temp\Rar$DI02.977\tampak depan.JPG                                                                 Description: C:\Users\Indosat\AppData\Local\Temp\Rar$DI14.386\tampak samping.JPG
        Gambar 7. Tampak Depan                                        Gambar 8. Tampak Samping
1.      Berikut ini adalah gambar assembly produk tongkat berpengukur tekanan darah.

Description: C:\Users\Indosat\AppData\Local\Temp\Rar$DI49.922\2.JPG
Gambar 9. Assembly Pegangan Tongkat (dalam satuan mm)
Description: C:\Users\Indosat\AppData\Local\Temp\Rar$DI52.305\4.JPG
Gambar 10. Assembly Pengikat Tangan (dalam satuan mm)

Description: C:\Users\Indosat\AppData\Local\Temp\Rar$DI70.098\3.JPG
Gambar 11. Assembly Tumpuan Tangan (dalam satuan mm)

Description: C:\Users\Indosat\AppData\Local\Temp\Rar$DI75.377\1.JPG
Gambar 12. Assembly Tongkat (dalam satuan mm)
Description: images.jpg
Gambar 13. Assembly Sensor
3.9 Analisis Ekonomi
Modal
Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini terhitung standar mengingat mesin yang dibutuhkan sedikit. Dana investasi yang dibutuhkan untuk usaha ini adalah Rp. 138.105.000,00. Dana investasi tersebut diperlukan untuk membeli lahan usaha, membeli mesin, memasang mesin, membeli bahan baku dan peralatan.
Modal yang dibutuhkan untuk membuat satu tongkat tensi darah ini yaitu sebesar Rp. 760.000. Berikut ini adalah perincian dari biaya-biaya tersebut:





Tabel 3.13 Perincian Biaya Bangunan dan Mesin
NO
Barang
Jumlah
Harga (Rp)
Total (Rp)
1
Tanah + Bangunan
100 m2
-
30.000.000
2
Mesin las MIG
 1 buah
18.000.000
18.000.000
3
Mesin bubut
1 buah
38.000.000
38.000.000
4
Mesin Injection Molding
 1 buah
18.000.000
18.000.000
5
AC
5 buah
2.575.000
12.875.000
6
Komputer
2 buah
4.000.000
8.000.000
7
Meja + Kursi
2 buah
4.000.000
9.000.000

Total


133.875.000

Tabel 3.14 Perincian  kebutuhan dan biaya material
No
Komponen
Pembelian Material (Rp)
Proses Pembuatan (Rp)
Biaya Tenaga Kerja (Rp)
Biaya Total (Rp)
1
Pipa Stainless Steel
600.000
150.000
600.000
1.350.000
2
Plat Stainless Steel
200.000
100.000
600.000
900.000
3
Alat ukur tekanan darah
300.000
-
-
300.000
4
Total Biaya Langsung
900.000
150.000
600.000
1.650.000
5
Biaya tidak terduga
30.000
-
-
30.000
6
Total Biaya per unit
2.030.000
400.000
1.800.000
4.230.000






Tabel 3.15 Perincian Biaya Per Unit
No
Komponen
Pembelian Material (Rp)
Proses Pembuatan (Rp)
Biaya Total (Rp)
1
Pegangan
30.000
10.000
40.000
2
Alat ukur tekanan darah
300.000
-
300.000
3
Tongkat
300.000
20.000
320.000
4
Penyangga tangan
50.000
20.000
70.000
5
Biaya tidak terduga
30.000
-
30.000
6
Total Biaya
710.000
50.000
760.000

Pengeluaran
Pengeluaran merupakan biaya yang kita keluarkan untuk memproduksi barang selama periode waktu tertentu. Berikut ini adalah perkiraan Pengeluaran yang Dihabiskan selama satu bulan :

Tabel 3.16 Perincian Pengeluaran per Bulan
Fixed Costs
No
Jenis Pengeluaran
Jumlah
Biaya (Rp)
1
Gaji Karyawan Total
5
3.000.000
Variable Costs
No
Jenis Pengeluaran
Jumlah
Biaya
1
Maintenance
-
100.000
2
Listrik
-
500.000
3
Air
-
350.000
4
Telepon
-
250.000
Total
4.200.000



Pendapatan
            Pendapatan merupakan biaya yang kita dapat dari proses penjualan tongkat tensi darah ini. Berikut ini adalah perkiraan pendapatan yang kita peroleh dalam satu bulan :

Tabel 3.17 Perincian Penjualan per Bulan
No.
Nama Barang
Harga per Unit (Rp)
Unit yang Terjual
Total (Rp)
1
Tongkat tensi darah
1.100.000
50
55.000.000
Total
55.000.000

Analisi Keuntungan
Ø  Harga per unit – Harga modal per unit
Rp. 1.100.000 – Rp. 760.000 = Rp. 340.000
Ø  Keutungan perbulan Rp. 340.000 x 50 = Rp. 17.000.000


Analisis BEP
Ø 
Ø 
Ø 




BAB 4
PENUTUP
4.1 Pembahasan Hasil Rancangan
      Berikut adalah hasil rancangan dari produk kami :
 Gambar 14. Hasil Produk (dalam satuan mm)
Keterangan:
1.      Penahan tangan
2.      Pengikat tangan disertai tampilan digital sensor
3.      Batang tongkat







Cara pemakaian
Letakkan tangan pada tumpuan tangan, kemudian kaitkan ikatan tangan.
Cara kerja      
Aplikasi ini menggunakan MPX 5050DP sebagai sensor tekanan. Pengolah data dilakukan oleh mikrokontroler ATMega8535, sedang hasil pengukuran ditampilkan dalam bentuk tulisan pada layar LCD 2 x 16. Pendeteksian tekanan darah dilakukan oleh sensor tekanan MPX 5050DP dengan bantuan manset tensimeter digital dan pompa tensimeter otomatis yang terdiri dari motor DC dan solenoid valve. Pemompaan, pengukuran tekanan darah hingga analisa hasil pengukuran dilakukan secara otomatis.
Kemudian dari segmen pasar, yang dituju dari segi geografis, demografis, dan psikografis.
 Tabel 3.18 Segmen Pasar yang Dituju
Geografis
Kota-kota besar di Indonesia
Demografis
Range Umur : 30 tahun ke atas
Jenis Kelamin : Laki – laki dan perempuan
Psikografis
Ditujukan pada orang yang terkena stroke ringan

4.2  Kesimpulan
Produk Tongkat berpengukur tekanan darah ini dibuat untuk memudahkan konsumen ( khususnya penderita stroke) dalam menggunakan tongkatdan juga memudahkan si pengguna untuk mengetahui tekanan darahnya, dengan memperhatikan kriteria matriks kebutuhan sebagai berikut:
1.      Fungsional
Produk ini dapat bekerja sesuai dengan yang sudah dirancangkan, yaitu dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tekanan darah.
2.      Kekuatan
Produk ini dibuat dengan bahan pilihan, sehingga memiliki kekuatan yang baik.

3.      Keawetan
Produk ini memiliki umur pakai yang panjang karena dibuat dari bahan pilihan yang terbaik.
4.      Kenyamanan
Produk ini dibuat dengan dimensi yang tepat berdasarkan data anthropometri yang ada dan dibuat dengan memperhatikan ergonominya, sehingga dapat memberikan kenyamanan pada konsumen.
5.      Proses penyimpanan
Produk ini dirancang dengan baik, sehingga proses penyimpanan dapat dilakukan dengan mudah oleh konsumen.

            Rangka pada produk ini dibuat dengan menggunakan bahan stell alloy dengan nomor seri 51xx yaitu perpaduan antara kromium dan karbon atau sering kita sebut sebagai stainlees steel. Hal ini dikarenakan Stainless Steel (SS) adalah paduan besi dengan minimal 12 % kromium. Komposisi ini membentuk protective layer (lapisan pelindung anti korosi) yang merupakan hasil oksidasi oksigen terhadap krom yang terjadi secara spontan.


















DAFTAR PUSTAKA

1.      Azmi, Nora dan Iveline Anne Marie. Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Salemba Teknika.
2.      Nurmianto, Eko. “Konsep Dasar dan Aplikasinya”. Ergonomi. Jakarta: Guna Widya.





























LAMPIRAN

Kepada
Yth. Para Responden

Dalam rangka memenuhi tugas Perancangan dan Pengembangan Produk, kami mahasiswa Teknik Universitas Tarumanagara mengadakan kuisioner “Tongkat Berpengukur Tekanan Darah”. Data yang kami dapat akan kami olah sedemikian rupa sehingga kami dapat menciptakan tersebut, sesuai dengan keinginan konsumen. Tanpa mengurangi rasa hormat, kiranya Anda bersedia mengisi beberapa pertanyaan di bawah ini. Atas perhatian dan kesediaannya kami ucapkan terima kasih.
Isilah pada tempat kosong dibawah ini dengan jawaban yang sesuai dan berilah tanda centang (√) pada kolom (     ) yang tersedia.

I.       PROFIL RESPONDEN
1.      Nama                     :                                              
2.      Jenis Kelamin        : L/P                           
3.      Umur                     :           15-25 tahun
26-35 tahun                                                    
36-45 tahun                
                                                46-55 tahun
                                                >55 tahun
4.      Tempat Tinggal     :           Jakarta Utara
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
Jakarta Selatan
Jakarta Barat
II.    AKTIVITAS
1.      Apakah sudah merasa nyaman dengan tongkat yang Anda gunakan sekarang ?
Ya                              
Tidak              
2.      Seberapa pentingkah tongkat bagi Anda ?
 Tidak penting                                                
 Biasa saja
 Penting
 Sangat penting
3.      Sudah berapa lama Anda menggunakan tongkat ?
 < 5 tahun                                                       
 5 – 10 tahun  
 > 10 tahun     
4.      Apakah Anda butuh pendamping saat melakukan aktifitas ?
Ya      
                        Tidak
5.      Apakah sudah cukup puas dengan tongkat yang Anda gunakan sekarang ?
Ya                                                                   Tidak
6.      Kekurangan pada tongkat yang sudah ada?
Terlalu tinggi                                                   Tidak nyaman
Terlalu pendek                                                Terlalu kecil
Lain-lain………….
7.      Terbuat dari material apakah tongkat yang Anda miliki sekarang?
Aluminium                                                      Rotan
Kayu                                                               Lain-lain…………
8.      Apakah tongkat yang sudah ada, aman digunakan?
Ya                                                                   Tidak

III. PRODUK
1.         Model tongkat yang Anda inginkan ?
Bisa dilipat                                         
Bisa dipanjang pendekkan     
2.         Warna tongkat yang Anda inginkan?
Natural                                                                        Warna muda
Warna tua
3.         Apakah alat sensorik pada tongkat itu penting ?
Ya                               Tidak
4.         Material yang Anda inginkan untuk sebuah tongkat?
Kayu                                                               Rotan 
Aluminium                                                      Lain-lain………
5.         Kisaran harga tongkat yang menurut Anda terjangkau ?
Rp. 500.000 – Rp 625.000                                                                             
Rp. 625.000 -  Rp 750.000
Rp. 750.000 -  Rp 900.000
Rp. 900.000 -  Rp 1.000.000
           
IV. BERILAH TANDA CENTANG (√) PADA KOTAK YANG TERSEDIA
NO.
TONGKAT
SANGAT PENTING
PENTING
KURANG PENTING
TIDAK PENTING
1.
Kenyamanan




2.
Keamanan




3.
Teknologi




4.
Bentuk




5.
Warna




6.
Keindahan/estetika




7.
Ketahanan




8.
Harga




9.
Ukuran Tongkat




10.
Bahan material





V.    SARAN
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Demikian kuesioner dari kami. Atas ketersediaan Anda untuk mengisinya, kami mengucapkan banyak terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar